Selasa, 31 Mei 2011

BINTANG.....................BUDAK KACA MATA


Ku pandang diatas awan...
Ku lihat bintang melambai.....
Ku hulur tangan menggapai..... Tetapi tiada sampai.....
Ku tahu bintang menunggu.. namun apalah dayaku....
Ku hanya mampu meratap.....
Di dalam ratapan... sayu.........

Bintang kau jangan bersedih...
Bintang jangan kau menangis....
Tiada mampu ku ke sana walau telah direncana....
Bintang kau tinggi di atas....
Ku duduk rendah di bawah......
Hidup mu berteman bulan... bukan insan kekurangan......

Bintang jangan... kau terus begini.......
Nanti malam mu... tiada berseri......
Kita akan tetap.... bersama... untuk selamanya.......
Cuma..... lain suasana..........

Bintang.. hentikanlah...
Tangisan yang.. akan menyiksa diriku....
Bintang.. dengarkanlah.....
Ada satu... pesan terakhir dariku....
Bintang... kau pergilah.....
Kerna itulah yang terbaik untukmu.......

SIA-SIA AKU MEMUJA.............BUDAK KACA MATA

Lagu yang boleh dikisahkan sebagai cinta main-main oleh wanita kepada seoang lelaki yang betul mencintainya......

Hendak ku tinggal namun payah...
Bila didiam menyiksa batin ku....
Apakah hati ku sudah parah....
Setelah lama mencintai mu....

Tidak ku tahu mengapa sayang...
Di depan mata meluahkan cinta...
Tidak kau sedar hati ku terluka.....
Mengenang diri dipersenda....

Bagai... tiada.. pernah diri ku kau sayang......
Agar.. kita tak pernah jatuh cinta.....
Seandainya.... cinta mu telah berubah.....
Sia-sialah aku... menumpang rindu......

Ku puja-puja.. tak berguna lagi...
Andai kau dah tak sudi......
Ku sayang-sayang.. makin ku terbayang....
Bagai memuja bayang...

Pahit rasa...
Biar ku telani saja....
Kerana ku.. masih lagi ..
Menyayangi mu......

Bagai... tiada.. pernah diri ku kau sayang......
Agar.. kita tak pernah jatuh cinta.....
Seandainya.... cinta mu telah berubah.....
Sia-sialah aku... menumpang rindu......

Ku puja-puja.. tak berguna lagi...
Andai kau dah tak sudi......
Ku sayang-sayang.. makin ku terbayang....
Bagai memuja bayang...

Pahit rasa...
Biar ku telani saja....
Kerana ku.. masih lagi ..
Menyayangi mu......

Hendak ku tinggal namun payah,,,
Bila didiam menyiksa batin ku,,,
Apakah hati ku sudah parah,,,,
Setelah lama menyintai,, mu,,,,
Hooo,,,,,,,oo....

MEMENDAM RASA...............BUDAK KACA MATA

Apa lagi yang boleh dilakukan jika seseorang kekasih miminta memutuskan hubungan selain daripada memendam rasa, daripada melakukan pekara yang tidak elok....


Sebak dada terhirislah jua...
Fikiran hanyu..t entahlah ke mana...
Ingin bersuara.. ku kekeluan...
Oh tidak terkata....

Semalam kita bercanda......
Bawah sinaran purnama.......
Tiba-tiba kau memintaku.....
Memutuskan hubungan.......
Apakah salah diriku.......

Malam-malam yang sepi......
Tak sanggup ku begini.......
Rasa hinanya.. aku....
Di permainkan mu.....

Jalan-jalan yang berduri.....
Merintangi rinduku......
Rasa siksanya aku......
Di sapa rindu........

Tak terdayanya untukku...
Menghalang.. cinta.....
Kalau itu pilihanmu......
Kau.. ku lepaskan.....

Dahulu.......
Akulah penyeri hidupmu.......
Ku bagaikan permata......
Menyinari hidupmu.....
Oh kekasihku.......

Namun semua.. berubah.....
Aku kau singkirkan......
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........

Malam-malam yang sepi......
Tak sanggup ku begini.......
Rasa hinanya.. aku....
Di permainkan mu.....

Jalan-jalan yang berduri.....
Merintangi rinduku......
Rasa siksanya aku......
Di sapa rindu........

Tak terdayanya untukku...
Menghalang.. cinta.....
Kalau itu pilihanmu......
Kau.. ku lepaskan.....

Dahulu.......
Akulah penyeri hidupmu.......
Ku bagaikan permata......
Menyinari hidupmu.....
Oh kekasihku.......

Namun semua.. berubah.....
Aku kau singkirkan......
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........
Tinggallahku.....
Memendam rasa.........

CINTA TAK PERLU DIPAKSA..............BUDAK KACA MATA

Cinta tidak perlu dipaksa kerana ia bukan boleh memberi kebahagiaan cinta akan hadir kedalam diri jika ia ada dan hadir pada waktunya

Jika telah tersurat....
Aku jadi milikmu....
Tiada siapa yang dapat.....
Menghalang kenyataan itu.....

Hanya.. serah dan berdoa....
Moga tiada bencana....
Mengiringi perjalanan kita....
Moga tersisih noda........

Ku berjanji... dengan sepenuh hatiku....
Kan memahamimu.......
Tidak sedikit pun.. akan kusakiti.....
Hati dan hidupmu......

Tidak mungkin itu sekali terjadi.....
Oh tidak mungkin.........
Tidak sekali kan ku berubah hati......
Berubah janji..........
Kuharap engkau pun sama......

Jikalau ku tak peduli.....
Itu ..bukan maksudku.......
Untuk melepaskanmu....
Tinggalkan dirimu.....

Hanya ingin beri mu......
Tenang dan kebebasan......
Kerana dalam cinta......
Janganlah terpaksa.......
Ku berjanji... dengan sepenuh hatiku....
Kan memahamimu.......
Tidak sedikit pun.. akan kusakiti.....
Hati dan hidupmu......

Tidak mungkin itu sekali terjadi.....
Oh tidak mungkin.........
Tidak sekali kan ku berubah hati......
Berubah janji..........
Kuharap engkau pun sama......

Jikalau ku tak peduli.....
Itu ..bukan maksudku.......
Untuk melepaskanmu....
Tinggalkan dirimu.....

Hanya ingin beri mu......
Tenang dan kebebasan......
Kerana dalam cinta......
Janganlah terpaksa.......


Kerana dalam cinta....
Janganlah terpaksa........................

Selasa, 17 Mei 2011

SUFI.......................DAMASUTRA


 Sufi lagu yang mempunyai maksud mendalam bagi kita setiap insan dimuka bumi yang patut mengingati  ALLAH

Sufi selangkah...
tirai .kasihmu ...ku buka...
Engkau serahkan cinta....
hingga dirimu tiada......

Kasih sufi...
kau rela pilih derita di dunia.....
Biar rebah di hina ....
kau tak berubah.....

Kau menguasai.. selautan...
Yang tersembunyi ...di genggaman...
Nafi dan isbat kau sandingkan...
Sebagai tali ...pegangan...

Sufi kau hilang ...di pandangan...
Ada di dalam... kenikmatan...
Engkau dan dia ...pasti tidak akan terpisah...
Andai tertutup ...tirai sufi...
Yang terang tidak ...nampak terang...
Inilah siksa... menyakitkan... sepanjang jalan...
 
  Kau menguasai.. selautan...
Yang tersembunyi ...di genggaman...
Nafi dan isbat kau sandingkan...
Sebagai tali ...pegangan...

Sufi kau hilang ...di pandangan...
Ada di dalam... kenikmatan...
Engkau dan dia ...pasti tidak akan terpisah...
Andai tertutup ...tirai sufi...
Yang terang tidak ...nampak terang...
Inilah siksa... menyakitkan... sepanjang jalan...
 
Inginku tempuh.. titianmu....
Dari kekasih... ke kekasih....
Pengabdianku..... bersamamu.. kasih...
Biar rebah di hina.... kau tak berubah
......
 
Sufi kau hilang ...di pandangan...
Ada di dalam... kenikmatan...
Engkau dan dia ...pasti tidak akan terpisah...
Andai tertutup ...tirai sufi...
Yang terang tidak ...nampak terang...
Inilah siksa... menyakitkan... sepanjang jalan...
 
 

HUJAN........SUDIRMAN

Hujan.. yang turun.. bagaikan.. mutiara...
Berkilau.. bersinar.. berkerdipan....
Subur.. menghijau.. bumi.. terbentang...
Dan bayu.. berpuput ..lembut....

Cinta yang bersemi....
Diwaktu.. hujan turun....
Menyirami ketandusan hati......
Dan hujan turut ..mengiringi......
Engkau.. pergi......

Selembut hujan.. bercurahan....
Begitulah cinta ini....
Semesra bumi.. yang disirami.....
Begitulah... hati ini.....

Hujan.. yang turun.. bersama.. air mata...
Bersama pedih,.. bersama.. rindu....
Kau datang ..dan kau pergi jua......
Rindu lagi......

Selembut hujan.. bercurahan....
Begitulah cinta ini....
Semesra bumi.. yang disirami.....
Begitulah... hati ini.....

Hujan.. yang turun.. bersama.. air mata...
Bersama pedih,.. bersama.. rindu....
Kau datang ..dan kau pergi jua......
Rindu.. lagi......
.
Rindu.. lagi.........................

WARISAN.................SUDIRMAN

Disini.. lahirnya.. sebuah cinta....
Yang murni.. abadi.. sejati......
Disini.. tersemai ..cita cita....
Bercambah... menjadi.. warisan........

Andai... ku terbuang tak diterima......
Andai... aku disingkirkan......
Kemana harusku bawakan....
Kemana harusku semaikan.. cinta.. ini....

Betapa....
Dibumi ini ku melangkah....
Keutara selatan timur dan barat..
Ku jejaki.......

Aku....
Bukanlah seorang perwira......
Gagah... menhunus senjata....
Namun hati rela berjuang ...
Walau dengan cara. sendiri...
Demi cinta ini.....

Ku.. ingin kotakan ..seribu janji....
Sepanjang... kedewasaan ini....
Ku ingin ...sampaikan pesanan......
Aku lah... penyambung warisan........

Andai... ku terbuang tak diterima......
Andai... aku disingkirkan......
Kemana harusku bawakan....
Kemana harusku semaikan.. cinta.. ini....
  
 Betapa....
Dibumi ini ku melangkah....
Keutara selatan timur dan barat..
Ku jejaki.......

Aku....
Bukanlah seorang perwira......
Gagah... menhunus senjata....
Namun hati rela berjuang ...
Walau dengan cara. sendiri...
Demi cinta ini.....
 

Ku.. ingin kotakan ..seribu janji....
Sepanjang... kedewasaan ini....
Ku ingin ...sampaikan pesanan......
Aku lah... penyambung warisan........ 

Ahad, 15 Mei 2011

AYAH DAN IBU...................SUDIRMAN

 Antara lagu yang menyentuh jiwa kadang-kadang kita sebagai anak lupa pengorbanan ibu bapa yang melahirkan dan membesarkan..........

Ayah dan ibu.......
Ayah dan ibu.......
Itulah permulaan kami......
Dapatlah melihat bulan dan
Matahari.....ahai...

Ayah dan ibu.......
Ayah dan ibu.......
Itulah permulaan kami......
Dapatlah melihat bulan dan
Matahari.....ahai...

Yang dikurniakan dari Ilahi......
Ahai...
Ayah dan ibu lah.....
Mesti dihormati......

Yang dikurniakan dari Ilahi......
Ahai........
Ayah dan ibu lah.....
Mesti dihormati........

Ayah dan ibu......
Ayah dan ibu......
Wali dan juga keramat......
Pada mereka kita beri hormat.......
Ahai......

Bagilah.. tunjuk.. ajar dan...
Ahali.....Nasihat....
Supaya hidup.....
Supaya hidup kita akan selamat........

HAKIKAT SEBUAH CINTA................IKLIM

 Hakikat sebuah cinta lagu yang menceritakan cinta tidak semestinya berakhir dengan kebahagiaan kebanyakan mesti akan mengalami kekecewaan sebelum kebahgiaan..............

Aku adalah... insan yang tak punya.....
Cuma rasa.. cinta membara......
Lalu tercipta... rinduku.. padanya......
Kerana cinta.. bahagia.....

Pujangga... menyatakan.. oh cinta berharga......
Dari emas dan.. permata......
Lalu.. ku bawa cinta.. di persada jiwa....
Sinar menyuluh gelita.......

Sewaktu debar cintamu.. 
Terasa melanda.....
Bangkit rinduku...
Padamu di ketika itu...

Lalu tersentak diriku...
Sedari lamunan......
Kini sebenarnya aku....
Telah kau tinggalkan.....

Sewaktu debar cintamu.. 
Terasa melanda.....
Bangkit rinduku...
Padamu di ketika itu...

Lalu tersentak diriku...
Sedari lamunan......
Kini sebenarnya aku....
Telah kau tinggalkan.....

Aku adalah.....
Insan yang tak punya.....
Kilauan emas permata......

Lalu kucuba ...menaburi cinta....
Bagimu.. tiada nilainya....
Tiada harta... dan cinta........

ADUHAI! SERIBU KALI SAYANG......................IKLIM

Cinta adakalanya tidak tahan lama ada yang akan putus ditengah jalan walaupun ia mengharapkan cinta yang kekal abadi sepanjang hayat tetapi yang mengangap cinta itu sebagai mainan dan untuk dimungkiri fikir-fikirkan lah perasaan anda jika cinta anda dipermainkan......................

Berdosakah diriku.....
Terpaksa.. melepaskan....
Cintamu yang serapuh....
Dahan nan kering usang....

Yang akhirnya kan patah....
Terhempa gemeretap....
Oh sungguh memilukan....
Tak dapat ku.. bayangkan...
 
Seribu kali sayang.....
Sangkaku kan ke mati....
Cerita kasih kita.......
Rupanya seketika....
 
Setelah merelakan......
Setelah kau bisikkan......
Segugus janji-janji.......
Tergamak kau.. mungkiri....

Apakah... sebenar yang terjadi....
Hingga kau bersikap demikian.....
Sedangkan kau.....
Sesungguhnya percaya.....
Kasihku tak.. berbelah bagi...........

Aduhai.............
Tak sanggup ku kenangkan...............
Semua telah nyata..........
Cintamu... gurauan.........

Datang dan hilang...
Semahu hatimu....
Itulah falsafah
Pegangan cintamu........

Namun harus kau ingat....
Hati yang manakah...
Selamanya kan sabar.............

Apakah... sebenar yang terjadi....
Hingga kau bersikap demikian.....
Sedangkan kau.....
Sesungguhnya percaya.....
Kasihku tak.. berbelah bagi...........

Aduhai.............
Tak sanggup ku kenangkan...............
Semua telah nyata..........
Cintamu... gurauan.........

Datang dan hilang...
Semahu hatimu....
Itulah falsafah
Pegangan cintamu........
  
Namun harus kau ingat....
Hati yang manakah...
Selamanya kan sabar.............

Seribu kali sayang.....
Sangkaku kan ke mati....
Cerita kasih kita.......
Rupanya seketika.... 

Setelah merelakan......
Setelah kau bisikkan......
Segugus janji-janji.......
Tergamak kau.. mungkiri....
Segugus janji-janji.......
Tergamak kau.. mungkiri.............
...

BUNGA EMAS............... IKLIM

 Apakah erti cinta yang diberi dahulunya, dikembalikan  dan pergi tidak lagi berpaling? sungguh hina rasanya pada si pemberi yang amat menyintai...........kepada yang ingin menerima cinta seseorang fikirkan keadaan diri sebelum mebuat keputusan kerana jika ia gagal ia akan mengecewakan si pemberi........................dan cinta yang diberi tidak sama seperti menerima cinta.....

Apa ertinya......
Bunga emas yang diberi dulu....
Dikembalikan semula.......
Dikau pun berpaling terus pergi.....

Rasa dihina....
Membuat aku merasa.....
Kasihku tiada berharga........

Apa maknanya.......
Bunga emas yang engkau miliki......
Bila engkau mengirim erti.......
Rupanya aku dibenci.......

Tergamaknya........
Kau biarkan bunga cinta.........
Terbiar pudar warnanya..........
Dulu gemilau purnama.............

Rupa-rupanya hadirmu..... 
Cuma bersandiwara......
Tak lena.. tidurku.........
Sering mengenangkan wajahmu
Duhai sayangku...........

Aku di sini....
Tercari cari warna pelangi.......
Hanya yang kutemui..........
Malam yang sunyi.....
Tidak berseri............
meranalah..........

Masihkah ada waruman rindu.........
Nirmala emas dulu kau puja....
Pabila sepi datang melanda......
Ku ..merindu..... percintaan....
Bagai dulu.......

Rupa-rupanya hadirmu..... 
Cuma bersandiwara......
Tak lena.. tidurku.........
Sering mengenangkan wajahmu
Duhai sayangku...........

Aku di sini....
Tercari cari warna pelangi.......
Hanya yang kutemui..........
Malam yang sunyi.....
Tidak berseri............
meranalah..........

Masihkah ada waruman rindu.........
Nirmala emas dulu kau puja....
Pabila sepi datang melanda......
Ku ..merindu..... percintaan....
Bagai dulu.......

Apa ertinya......
Bunga emas yang diberi dulu....
Dikembalikan semula.......
Dikau pun berpaling terus pergi.....

Rasa dihina....
Membuat aku merasa.....
Kasihku tiada berharga........

Apa maknanya.......
Bunga emas yang engkau miliki......
Bunga emas yang diberi dulu....
Bunga emas yang engkau miliki...... 
Bunga emas yang diberi dulu....

BLUES TERENGGANU..................IKLIM

Lagu yang mengisahkan keunikan negeri Terengganu walaupun aku bukan orang Terengganu

Kalu tuang gi pata timor..
Jangan lupa maghi sokmo..
Negeri terengganu memang sohor....
Tempat molek,.. tanah subor......
Tempak Molek,.... tanah subor......
Na.. na.. na.. na.. na.. Terengganu kita....
Na.. na.. na.. na.. na.. Terengganu kita ....

Hoi guang gamoik tu
Yak kelih wak tangi

Pulau kapas, Pulau Redang.....
Kita lalu ikut Marang.......
Jangan lupa kuala berang.....
Sekayu comel,.... zamang berzamang.......
Sekayu comel,.... zamang berzamang.......
Na... na.. na.. na.. na.. Terengganu kita....
Na.. na.. na.. na.. na.. Terengganu kita.......

Hoy.. hoy.. hoy..
bangun ke laut eeh...........
takat ikang di Kuala Kemamang....
Petang-petang wat kerpok gete......
Ramai orang, atah gere......

Main dam dua tiga papang.....
Dok sedor sampai ke malang......
Kedai payang jual budu belacang....
Batek tembaga dan macang-macang.....

Kalu nok tra nasi dagang.....
Kita pakat gi kampong ladang.....
Buat bekal gi merang...
Di setiu... pata peranginan...
Singgah sebetor ke.. rantau abang...
Kita tengok penyu telor.....
Kita tengok penyu telor............

Selamat datang wei..........
Tempat kami ramai-ramai..............
Selamat datang...................
Negeri.. kami...................................

Kita singgoh kat primula...
Batu burok tepi pata....
Laut biru di tanjong jara....
Tempat rilek.... orang dok kacai....
Tempat rilek.. anok-anok dara....
comel-comel.. belaka...........
Na.. na.. na.. na.. na.. Terengganu kita..............
Na.. na.. na.. na.. na.. Terengganu kita..............

PATAH RANTING DI CERMIN USIA......................IKLIM

Di saatku berlari...
Mengejar mentari.....
Terlupa masa......

Engkau menanti.....
Sekeras hatiku......
Walaupun perit......

Kau yang mengharap kasih....
Ku mengendahkan.....
Menyisir airmata......
Menghapus lara....

Kau ikat pada janji....
Akulah yang satu....
Rela.. merintih dari.. terpisah.......

Patah ranting dicermin usia.....
Ku tersedar.. kesilapanku....
Menyusur arusnya.....
Dunia yang fana....
Kekaburan............

Kau kekasihku....
Kilauanmu bak mutiara.....
Tak terpamir....
Dibingkai kaca......

Walau hujan berkurun....
Didanau kasih bergelora......
Takkan tawar....
Lautan cintaku.............

Kau yang mengharap kasih....
Ku mengendahkan.....
Menyisir airmata......
Menghapus lara....
  
Kau ikat pada janji....
Akulah yang satu....
Rela.. merintih dari.. terpisah.......

Kau kekasihku....
Kilauanmu bak mutiara.....
Tak terpamir....
Dibingkai kaca......

Walau hujan berkurun....
Didanau kasih bergelora......
Takkan tawar....
Lautan cintaku.............

Kau kasihku yang setia
Kilauanmu bak mutiara.....
Tak terpamir....
Dibingkai kaca...... 

Walau hujan berkurun....
Didanau kasih bergelora......
Takkan tawar....
Lautan cintaku.............

Kau kasihku yang setia
Kilauanmu bak mutiara.....
Tak terpamir....
Dibingkai kaca...... 

Walaupun hujan berkurun
Didanau kasih bergelora......
Takkan tawar....
Lautan cintaku.............

Kau kasihku yang setia
Kilauanmu bak mutiara.....
Tak terpamir....
Dibingkai kaca...... 

Walaupun hujan berkurun
Didanau kasih bergelora......
Takkan tawar....
Lautan cintaku..................................................

Isnin, 9 Mei 2011

MAHLIGAI SERIBU MIMPI.........................IKLIM

Sungguh lama...
Ku pendamkan...
Menjadi rasa.. naluri....
Panah cinta ku.. tembusi....
Sifat mu itu.....

Riwayat mu.. ku.. satukan..
Di dalam.. hakikat cinta...
Makrifat.. pun seabadi...
Kau tak mengerti.....
Cintaku.. kepada mu....

Kasih ku.. mimpikan...
Dikau beribu makna...
Beribu suka duka ku tempuhi...
Hadirlah.. kasih bagai..
Titian pelangi....

Bukalah gerbang mahligai...
Dihati ini.....
Mahligai seribu....
Impian dan bayangan....
Masihku sembunyikan rahsianya....

Mahligai seribu....
Ku impikan kenyataan....
Pada mu ingin ku zahirkan kasih.....
Terangi ia...
Bawakan cinta mu....
Wangian... syurgawi...........

Kasih ku.. mimpikan...
Dikau beribu makna...
Beribu suka duka ku tempuhi...
Hadirlah.. kasih bagai..
Titian pelangi....

Bukalah gerbang mahligai...
Dihati ini.....
Mahligai seribu....
Impian dan bayangan....
Masihku sembunyikan rahsianya......

Mahligai seribu....
Ku impikan kenyataan....
Pada mu ingin ku zahirkan kasih.....
Mahligai seribu....
Impian dan bayangan....
Masihku sembunyikan rahsianya......

Mahligai seribu...
Hakikat ku menunggu...
Hadirlah mu... bersama kerelaan...
Nescaya ada....
Erti kebahagiaan.....
Tak terucap.. dengan...
kalimah syahdu.............

Carilah aku....
Di awal mula....
Di akhir tiada.....
Akhirnya........................

MIMPI YANG PULANG...................IKLIM

Sumpah yang mana...
Yang dapat merebut seri....
Kalung cintamu......

Jurang yang mana.....
Yang mampu memisahkan....
Rasa setiaku.....

Tak kan ke mana.......
Seandai.. di mulut.....
Kau.. tak.... sepenuh hati.....

Lidah siapa....
Yang manis... bermadu dulu....
Mungukir janji.....

Wajah siapa....
Berbayang seribu rupa...
Meragut kalbu.......
Tak ke mana.....
Seandai di hati....
Bertakhta palsu......
Ragu tak henti.....

Moga.... jadi pengalaman......
Dan pengajaran.....antara kita....
Tidak menjadi dendam....
Aku tak kan muram.......
Oh kerananya........

Pedih ku buang......
Mimpi pun pulang.....
Bersama engkau......
Yang telah hilang.....

Moga.... jadi pengalaman......
Dan pengajaran.....antara kita....
Tidak menjadi dendam....
Aku tak kan muram.......
Oh kerananya........

Pedih ku buang......
Mimpi pun pulang.....
Bersama engkau......
Yang telah hilang.....

Dunia yang mana....
Dapat kau sembunyi diri....
Lari dari ku......

Alam yang mana....
Dapat menyisihkannya....
Benar kasihku....

Pasti nanti......
Engkau.. merasai.....
Jangan tangisi...
Cinta yang pergi...........

BUKAN NIATKU.............IKLIM

Tertutupkah sudah hatimu...
Untuk menerima ku... lagi...
Apakah keras hatimu....
Tak bisa.. lentur lagi....

Bukan.. ku sengaja...
Mahu kau terluka...
Bukan niatku......

Kalau pun memang...
Aku bersalah.....
Namun sebesar manakah.....
Begitu susah utk kau maafkan.....
Hingga ingin kau singkirkan......
Bumi yang manakah.. yang tak pernah basah....
Bila hujan mencurah....

Aku usah berubah.....
Usah.. diturutkan hati.. marah...
Di hati ..kecilmu....
Ku tahu kau tak begitu.....

Sudah... lumrah cinta....
Suka bersulamkan air ....mata....
Kita digilis.. bencana...
Terpetik cinta.. seutuhnya......

Kita buang keruh yang melanda.....
Kasih pasti jernih.. semula....
Tak siapa di dunia merasa.....
Cinta terlepas sengsara......

Tanpa rajuk hiba...
Tak ketemu makna....
Nikmatnya.. 
cinta....

Aku usah berubah.....
Usah.. diturutkan hati.. marah...
Di hati ..kecilmu....
Ku tahu kau tak begitu.....

Sudah... lumrah cinta....
Suka bersulamkan air ....mata....
Kita digilis.. bencana...
Terpetik cinta.. seutuhnya...... 

Tertutupkah sudah hatimu...
Untuk menerima ku... lagi...
Apakah keras hatimu....
Tak bisa.. lentur lagi....

Bukan.. ku sengaja...
Mahu kau terluka...
Bukan niatku......

Bukan niatku........................

Ahad, 8 Mei 2011

GERHANA CINTA LUKA....................IKLIM

Sinar mentari senja...
Mendung menyelubungi...
Melingkar.... jiwa.....
Kau hadir bagai mimpi....
Laksana embun pagi...
Yang menyirami......

Pintamu.. keterlaluan.....
Mahligai puncak kayangan.....
Tak bisa ku tunaikan........
Hanyalah syair sendu......
Yang dapat ku dendangkan...
Untukmu.........

Kita.. hanyut di buai gelora.......
Kita ..layarkan kamar.. bahtera.....
Akhirnya tenggelam.....
Karam di lautan cinta........

Patah tumbuh hilang berganti.....
Mengertilah.... oh.......
Walaupun berbeza.. akhirnya...
Terimalah...........
Kita.. hanyut di buai gelora.......
Kita ..layarkan kamar.. bahtera.....
Akhirnya tenggelam.....
Karam di lautan cinta........

Patah tumbuh hilang berganti.....
Mengertilah.... oh.......
Walaupun berbeza.. akhirnya...
Terimalah...........

Jangan dikesal.....
Kiranya kau tersiksa........
Suratan takdir......
Yang telah menimpa.......
Kita..........

Terlerai janji setia......
Musnahlah segalanya.....
Mahkota.. impian.....
Andainya aku tiada......
Usahlah ditangiskan.....
Kehilangan..........

Kilauan cinta yang suci......
Yang kau curahkan dulu...
Kini... gerhana...
Biarpun sebak di dada......
Relakan kumelangkah.......
Selamanya...

BUKAN AKU TAK CINTA..................IKLIM

Dalam percintaan banyak halangan dan rintangan antara salah satunya adalah keluarga yang tidak merestui perhubungan yang dijalinkan itulah yang ingin dimaksudkan lagu BUKAN AKU TAK CINTA 
 
Saat kita berpisah.....
Kau pegang erat tangan..ku....
Sepertinya tak merelakan...
Kepergianku... untuk...
meninggalkanmu....

Dermaga saksi bisu.....
Waktu ku kucup kening...mu....
Perlahan kau lepaskan... pegangan tanganku....
Aku... lihat.. kau menangis........

Lambaian tanganmu......
Masih ku ingat selalu......
Itu yang terakhir.....
Ku.. melihat dirimu.......

Sudah sering kau kirim surat......
Namun tak pernah aku jawab......
Lalu ku kirimkan undangan.....
Agar kau.. tak berharap........

Bukannya.. aku tak tega.....
Bukan pula aku tak cinta.......
Kerana... orang tua...
Yang tak merestui.. cinta kita.....
 
Lambaian tanganmu......
Masih ku ingat selalu......
Itu yang terakhir.....
Ku.. melihat dirimu.......

Sudah sering kau kirim surat......
Namun tak pernah aku jawab......
Lalu ku kirimkan undangan.....
Agar kau.. tak berharap........
 
Bukannya.. aku tak tega.....
Bukan pula aku tak cinta.......
Kerana... orang tua...
Yang tak merestui.. cinta kita.....

Dermaga saksi bisu.....
Waktu ku kucup kening...mu....
Perlahan kau lepaskan... pegangan tanganku....
Aku... lihat.. kau menangis........

SUCI DALAM DEBU..............IKLIM

 walaupun seseorang itu dikatakan adalah kotor dari pandangan luar tetapi kita tidak tahu sifat dalaman seseorang itu
Engkau bagai air yang jernih...
Di dalam bekas yang berdebu.....
Zahirnya kotoran itu... terlihat...
Kesucian terlindung jua....

Cinta bukan hanya di mata....
Cinta hadir di dalam jiwa......
Biarlah salah di mata mereka......
Biar perbezaan terlihat... 
Antara kita...

Kuharapkan kau kan terima.....
Walau dipandang hina....
Namun hakikat.. cinta kita....
Kita yang rasa...

Suatu hari nanti....
Pastikan bercahaya...
Pintu akan terbuka....
Kita langkah bersama....

Di situ kita lihat....
Bersinarlah hakikat.....
Debu jadi permata.....
Hina jadi mulia.......

Bukan khayalan... yang aku berikan....
Tapi keyakinan yang... nyata.......
Kerana cinta... lautan berapi......
Pasti akan kurenang jua.......

Kuharapkan kau kan terima.....
Walau dipandang hina....
Namun hakikat.. cinta kita....
Kita yang rasa... 

Suatu hari nanti....
Pastikan bercahaya...
Pintu akan terbuka....
Kita langkah bersama....

Di situ kita lihat....
Bersinarlah hakikat.....
Debu jadi permata.....
Hina jadi mulia.......

Suatu hari nanti....
Pastikan bercahaya...
Pintu akan terbuka....
Kita langkah bersama....

DI PINTU MAHLIGAI...............IKLIM

Di dalam kesunyian.....
Kurasa gelombangnya....
Menyintaimu... satu.. kewajipan...
Tapi tak terluah dengan perkataan.......

Tika fajar menyinsing....
Kusentuh sinar kasih....
Dari matamu...
dekat dan terasing....
Aku menanti singkapan tabir cinta.....
Aku menanti saat menjadi nyata....

Kesunyian ini terlalu indah...
Walaupun pahit ...untuk menelan.....
Walaupun pedih....
sanggupku tahan....
Dan kurelakannya.......

Puteri....
di pintu mahligai....
Kulihat kasihmu.. melambai....
Walaupun jauh.. tapi jelas....
Jiwaku.. menyentuh jiwamu......

Puteri...
di pintu mahligai.....
Nyatakan segala impian.....
Sambutlah... tangan sambutlah....
Semoga terlepas... segala siksaan....

Kesunyian ini terlalu indah...
Walaupun pahit ...untuk menelan.....
Walaupun pedih....

sanggupku tahan....
Dan kurelakannya.....
Puteri....
di pintu mahligai....
Kulihat kasihmu.. melambai....
Walaupun jauh.. tapi jelas....
Jiwaku.. menyentuh jiwamu......

Puteri...

di pintu mahligai.....
Nyatakan segala impian.....
Sambutlah... tangan sambutlah....
Semoga terlepas... segala siksaan....

Dengan sayap impian.....
Ingin terbang ke sana......
Membawa cinta... sebesar dunia....
Apa jua milikku.. dan kutahu...
Hanya untukmu...